Minggu, April 21, 2013

anak Ilmu Perpustakaan juga bisa SUKSES


saat belum menemukan apa yang dimaksud dengan "tujuan"


Munit, Nita,, begitu orang-orang memanggilku. Tak ambil pusing dengan semua itu. Namaku yang dianugerahkan dari orang tuaku, Rahmi Yunita yang dilahirkan 19 tahun 10 bulan yang lalu. Huft.. gak tau dimana kemampuanku sebenarnya. Berawal dari kelas IV (1 aliyah) disebuah ponpes di Bukitiinggi. Saat interview jurusan, ku putuskan untuk konsentrasi di bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Berbeda dengan anak yang lainnya, aku yang masih “galau” dengan jalur akademik yang ku pilih. Ku lalui dengan semangat yang 50:50. Tapi alhamdulillah kita seangkatan lulus 100% yang merupakan angkatan ke-dua IPA di sekolahku.
Itu artinya sudah setahun ku lalui bimbingan belajar di Ganesha Operation, try out2 yang ku lalui memang sedikit membahagiakan. Pilihanku Pendidikan Biologi Universitas Negeri Padang (UNP) dengan passing grade tahun lalui selalu tercapai. Namun, dengan presentasi bahwa jurusan ini merupakan jurusan favorit di daerahku. Aku mulai “galau” dengan jurusan. Tiba2 kakak ku (mahasiswa Tafsir Hadits UIN SUKIJO saat itu) sms:
Kakak    : “kenapa gk ambil Ilmu perpustakaan , Nit?”.
Aku        : “itu kuliahnya ngapain? Nyusunin buku?”(sedikit ketawa)
Kakak    : “eh kamu jangan salah2, selama ini kamu lihat perpustakaan yang kecil sech, coba kalo perpustakaannya punya ribuan buku, kamu butuh buku A, gimana kamu mencarinya?”
Aku        : “oooh.. gitu ya.. J (Sinis...)
bincang2 dengan pemustaka di ruang referensi Perpus SUKIJO
Namun orang tua telah mengetahui saran kakak ini dan menambahkan bahwa di kabupaten kita tahun ini membutuhkan 5 orang pustakawan. Namun yang mendaftar untuk bidang ini hanya satu orang.
Dengan gambaran demikian, aku mulai berfikir tak ada yang salah saat aku mengikuti keinginan orang2 yang sayang padaku. Sedangkan aku masih belum mengetahui bakat dan minatku fokus dimana, sejauh ini aku mencoba segala bidang, seperti di ponpes ku misalnya, ada perlombaan pidato bahasa Arab, aku ingin mengikutinya. Saat itu juga pernah ditawarkan untuk menjadi MC di acara Peresmian Kampung Syariah” yang diresmikan oleh Mentri Agama Republik Indonesia tahun 2010 lalu, aku minta untuk diberi izin mncoba menjadi MC berbahas Inggris. Namun sebenarnya tak satupun fokusku.
adaptasi dengan alat2 yang biasa digunakan pustakawan UIN SUKIJO
Pernah terbesit saat aku ingin memilih bidang kebahasaan, baik itu pendidikan maupun sastra. Namun, dari awal bagiku bahasa merupakan nilai plus untuk penunjang pendidikan atau fokus sesuatu. Dengan mengucapkan basmalah aku mengisi lembaran jawaban SNMPTN dengan pilihan pertama Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, pilihan kedua Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dan pilihan ketiga Pendidikan Biologi Universitas Negeri Padang. Sedangan di SPMB-PTAIN aku memilih Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dan pilihan kedua Pendidikan Bahasa Arab IAIN Syekh Djamil Jambek Bukittinggi.
Dihari yang sangat menentukanku untuk empat tahun kedepan telah tiba. Malam itu aku berencana untuk tidak tidur agar aku bisa akses pengumuman SNMPTN dan SPMB-PTAIN. Namun itu semua hanya sekedar rencana, aku tidur lebih awal dari biasanya jam 8 malam setelah isya. Dan akhirnya pagi saat berkumpul sarapan degan keluaga, aku tetap menggenggam hp mencoba mengakses pengumuman ini. Syukur ke hadirat Allah SWT. Aku Rahmi Yunita dinyatakan diterima di Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Sontak saat itu aku lupa dengan apa yang terjadi. Orang tua ku dengan muka yang haru bersyukur dengan diterima di UIN jogja.
saat mencoba belajar lebih dari sekedar teori di "Puncak Suroloyo :)
Saat itu orang tua ku yang sudah sibuk menanyakan  kepada kakak ku tentang administrasi. Namun ku seolah kehilangan semangat, mengingat Bukittinggi-Jogja yang tak bisa ditempuh dalam waktu sejam. Tuhan apa yang akan terjadi saat aku jauh dari orang tuaku?. Itulah yang selalu bolak balik dipikiranku.
Namun, pada akhirnya, jurusan yang mulai aku cintai ini sedikit membuka bayangan yang abu2 dulu. Aku mulai bisa melihat kemana aku harus melangkah. Siapa sangka, aku yang dulu hanya berkutat di asrama dan di rumah. Sekarang harus bisa mengembangkan diri dan bersosialisasi dengan orang lain.
Seperti yang baru saja ku lakukan dua hari ini. Berkunjung ke desa Ngepek, Kecamatan Sedayu Bantul membuat ku lebih mengenal jogja. Meski dalam dialog, aku hanya bisa “mantuk-mantuk, nyengir, gedeg-gedeg”. Dua tahun di Jogja tak menjamin aku bisa berbahasa jawa, apalagi bahasa kromo inggil.

calon Pustakawan Sukses ngeksis di puncak tertinggi Suroloyo,
Di luar dari itu semua. Aku yakin, Allah akan lapangkan jalan kita calon pustakawan sebagai laskar informasi dengan sukses memberikan layanan temu kembali informasi semudah dan segampang mungkin.

Semoga dengan niat ini, aku secara pribadi harus memanage sedemikian rupa. Dan akan menggapai dan memasuki daftar nama ORANG SUKSES. Orang sukses tidak hanya dapat diraih oleh jurusan Ilmu kedokteran. Ilmu perpustakaan itu akan lahirkan PUSTAKAWAN yang sukses. Tentu saja sukses di bidangnya. Karena kesuksessan itu tidak dilihat dari jenis konsentrasi tetapi berdasarkan hasil pencapaian. I have to be success librarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar