Sabtu, Februari 25, 2012

Library of Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi, Islamic Boarding School

"Selamat Pagi Indonesia, selamat pagi Keluarga Besar Sumatera Thawalib Parabek, Keluarga besar Yayasan Syekh Ibrahim Musa." Kalimat ini yang setiap hari ku dengarkan yang selalu membuat ku teringat masa2 indah dulu. Sekolah ini terletak di antara Gunung Singgalang dan GUnung merapi, pemandangan yang masih sangat asri, dan jauh dari jalan raya, tepatnya di Kecamatan Banuhampu. Sekolah yang lahir sekitar tahun 1910 ini terus merangkak menuju kesuksesan mempersiapkan alumnus2 yang mampu menjadi intelektual muslim. selama enam tahun ku disana, sudah beberapa kali perombakan perpustakaan. awalnya perpustakaan ini terletak di depan kampus, tepat di sebelah koperasi santri. saat itu perpustakaan yang sangat sempit, namun koleksi yang kurang tersusun rapi memberikan motivasi untuk merubah letak dan posisi ruangan tersebut. akhirnya perpustakaan ini pindah ke lantai 2 gedung kampus. mulai dari sini perkembangan perpustakaan sangat pesat dengan tersedianya perpustakaan yang  menyediakan ebook2, maktabah syamilah dll. perpustakaan yang sangat nyaman ini menjadikan santri2 yang sedang mengenyam pendidikan disana semakin ingin membaca. ditandai dengan perpustakaan yang tidak lagi sepi setiap jam istirahat.namun, tidak selang beberapa tahun, perpustakaan yang sediakalanya berada di lantai dua gedung kampus, yang ukurannya lumayan besar. dipindahkan ke depan gerbang kampus, dengan tujuan dengan berkembangnya koleksi perpustakaan yang lebih banyak lagi untuk bisa digunakan oleh masyarakat umum. ini semua dikarenakan kitab2 kuning lebih lengkap di kampus ketimbang di IAIN yang ada. Bertujuan untuk menjadikan perpustakan ini menjadi rujukan utama untuk kajian keagamaan.
perpustakaan yang hanya terdiri dari dua orang staff ini, dimana salah seorang dari mereka merupakan seorang sarjana ilmu perpustakaan fakultas adab dan ilmu budaya UIN Sunan Kalijaga dan salah satu nya lagi merupakan sejarawan. Tapi kinerjanya belum sempat ku perhatikan secara terperinci karena pustakawan ini mulai bergabung dengan Yayasan Syekh Ibrahim Musa ini belum lama saat ku berhasil masuk ke dalam daftar nama alumni Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi ini. namun sesuai informasi yang aku dapatkan bahwa pustakawan ini sudah mulai menggunakan ilmu nya untuk menjadikan perpustakaan untuk lebih baik, dimulai dengan pengklasifikasian dan sebagainya.
perkembangan yang cukup pesat ini, perpustakaan memiliki koleksi yang tergolong lengkap dari perpustakaan sekolah lainnya, dimulai dari koleksi buku2 pelajaran, kitab2 kuning yang menjadi ciri khas dari perpustakaan ini, roman, majalah, novel dsb.namun masih saja seperti pustaka sekolah lainnya, pustaka masih memiliki koleksi buku pelajaran lebih dari sepertiganya.
Pada saat penerimaan santri baru, seperti biasa nya diadakan daurah yang merupakan sejenis sosialisasi pembelajaran. Pada saat itu juga terdapat gambaran secara global bagaimana perpustakaan tsb. Namun, belum sampai pada user educationnya yang bisa membantu pemustaka untuk melakukan sirkulasi. Adapaun otomasi yang digunakan adalah otomasi yang menggunakan barcode disetiap bukunya, hal ini menjadi lebih mudah dibandingkan dengan prosedur yang digunakan dulunya, prosedur yang dulu kami gunakan adalah menghubungi pustakawan yang ada untuk melaporkan sirkulasi buku yang diinginkan.
Perpustakaan ini sangat memberi kesan nyaman berada dalamnya meski juga ada beberapa pihak yang menjadikan perpustakaan sebagai tempat bercengkrama, curhat dan sebagainya. Ini menjadikan perpustakaan menjadi tempat favorit bagi santri2 yang sangat gemar membaca meski itu tidak terlalu banyak. Semua sangat mengharapkan perpustakaan yang sudah ada sekarang menjadi lebih berkembang, baik itu dari segi pelayananya, otomasi dsb. Dan sebagai alumni yang insyaALLAH akan menjadi pustakawan yang akan mengembangkan perpustakaan ini, ingin mengupayakan bagaimana perawatan buku yang mungkin dimulai dengan sirkulasi udara.karena menurut ku dimulai dari hal ini perpustakaan akan menjadi bukti sejarah, baik itu sejarah perkembangan dunia dengan buku2 yang ada, perkembangan Indonesia, dan secara khusus nya akan menjadi saksi bisu perkembangan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi. dan sesuai saran dari seorang guru bahwa aku harus memikirkan bagaimana mengupayakan agar santri yang ada di dalam pustaka itu benar2 menjadikan pustaka sebagai ilmu dimana tempat yang sangat nyaman untuk membaca dan tidak ada kebisingan yang terjadi. dan juga memikirkan untuk menjadikan pemustaka menjadi orang yang dewasa dalam menggunakan perpustakan sesuai fungsi utamanya. dengan tidak curhat, ngobrol, dsb yang dinilai akan mengganggu kenyamanan yang lain. mungkin ini sangat ringan untuk dipikirkan, tapi akan lebih susah untuk direalisasikan.
ada beberapa foto yang bisa dilihat yang sempat ku abadikan saat liburan semester kemarin.
*jika dilanjutkan cerita tentang sekolah ini, akan sangat banyak yang akan diceritakan, ini tak akan menghilangkan dan mengurangi rasa cinta terhadap kampus ini.radiallahu 'an syekh ibrahim musa
foto koleksi perpustakaan Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi



serangkaian komputer yang digunakan untuk melihat koleksi ebook dan maktabah syamilah.. dan insyaAllah akan berkembang kepada perpustakaan multimedia yang terkoneksi dengan perpustakaan besar baik itu dalam negeri dan luar negeri

banner regulasi perpustakaansarana yang ada dalam perpustakaan


sedikit banyak nya demikian